da Stella del Vespro IKA anda penganut Analisis fondamentale, salah Satu hal yang Harus anda pahami Adalah bagaimana Tingkat bunga mempengaruhi nilai Sebuah mata uang. Tingkat bunga (tasso di interesse) pada dasarnya Adalah 8220harga8221 dari mata uang yang jika diruntut dari asal kata 8220interest8221 ITU menggambarkan Tingkat 8220minat8221 orang untuk memegang uang. Yah, maaf sebelumnya Kalo bahasan Kali ini berbau teori Ekonomi macro banget8230) Mau Mau GAK, sebagai trader. kita Harus paham tentang APA dan bagaimana Faktor yang mempengaruhi kekuatan mata uang kan8230 Ok, tentunya eun Sudah paham bahwa pasar forex dipengarui Oleh banyak Faktor, salah satunya Adalah Tingkat bunga ini. Forex trading berbicara mengenai uang. It8217s questione di soldi Di mercato forex. mata uang dari seluruh dunia diperdagangkan dan dipertukarkan. Sebagai contoh, seorang mediatore Bisa membeli yen Jepang ketika yen Rasio yen terhadap dollaro meningkat dan dan menjual yen membeli kembali dollaro untuk mengambil keuntungan. Forex Market di Jaman sekarang sangat TERBUKA untuk semua orang, Tidak Hanya pihak-pihak dengan modale yang Besar. Semua orang, bahkan dengan modale yang Kecil, boleh mempertukarkan dan memperdagangkan mata uang dari Negara manapun yang ditawarkan di mercato untuk mengambil keuntungan dari pergerakan nilai mata uang tersebut. Di mercato forex. kita berhadapan dengan la legge dei grandi numeri. mercato dimana digerakkan Oleh pemilik uang yang masuk ke pada mercato Saat ITU, Yang jumlah pelakunya boleh dikatakan banyak Sangat. Jadi untuk memahami mercato bagaimana bereaksi terhadap Suatu kondisi, Kita mesti memahami perilaku dan Harapan Secara mercato Umum. Itulah mengapa, apabila eun berminta menjadi commerciante yang Baik, Maka eun mau mau GAK Harus memahami dasar-dasar teori tentang APA yang mempengaruhi mercato supaya Logis Bisa mengambil keputusan yang Dalam commercio Ber-. Seperti Sudah saya singgung di ATAS, mercato Tingkat bunga Adalah salah Satu Faktor yang mempengaruhi forex. Untuk dapat memahami pasar, seorang commerciante Harus memahami kondisi Dari Masing-Masing Tingkat bunga mata uang yang diperdagangkan. Sebenarnya, kondisi Ekonomi dan politik Juga sangat mempengaruhi Nilai mata uang, tetapi Tingkat bunga memiliki pengaruh yang Lebih Besar. Hal mendasar yang Perlu diingat Adalah bahwa uang Sering mengikuti Tingkat bunga. Ketika Tingkat bunga mata uang Sebuah Negara meningkat, investitore akan cenderung ingin memanfaatkan tornare yang Tinggi tersebut dan sebagai akibatnya uang (modale) Akan mengalir ke negara ITU. Ketika Tingkat bunga Naik satu Negara, mata uang mereka dipandang Lebih kuat daripada mata uang lainnya. Hal ini terjadi Karena investitore mencari mata uang yang Lebih banyak untuk mendapatkan keuntungan Lebih. Campur tangan pemerintah di forex memang Tidak Sering terjadi, tetapi terkadang pemerintah Suatu Negara Bisa Jadi akan melakukan intervensi Jika dirasa Perlu. Pemerintah, melalui Bank Negara Sentral tersebut, Akan membanjiri pasar Valuta Asing dengan mata uang Negara mereka jika menginginkan untuk menurunkan di prezzo (Tingkat bunga). Sebaliknya, Bisa Jadi mereka membeli mata uang Negara mereka, Jika ingin mereka menaikkan di prezzo (Tingkat bunga). Hal ini dilakukan pemerintah melakukan ini untuk membantu perekonomian mereka Secara complessive degli ospiti. Jika anda mengetahui Kapan Sebuah Banca Sentral Akan melakukan intervensi, ini Bisa menjadi keuntungan tersendiri Asal Tahu Saja, intervensi semacam ini pengaruhnya lumayan gedhe (Dalam Ukuran Pip tentunya) 8230) Anda Bisa ikut mengambil manfaat dari intervensi pemerintah Suatu Negara tersebut dengan ikut melakukan tindakan yang searah dengan mereka. SIH Memang. Karena mercato forex sifat yang mempunyai volumi yang besar dan pelaku yang Terbatas hampir Tak, pengaruh Suatu kebijakan Bisa Jadi Tidak berjangka panjang. Tapi toh tetap saja akan bermanfaat jika kita Selalu mengikuti berbagai Berita terutama yang berkenaan tentang kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan suku bunga seperti misalnya Tingkat inflasi. Sebagai commerciante. terutama yang mengandalkan Analisis fondamentale, 8220mendengarkan8221 pidato dari politisi dan orang berpengaruh lainnya menjadi Suatu keharusan. Syukur-Syukur jika kita Bisa menebak sebelum pengumuman dibuat Dari uraian di ATAS, Bisa diambul kesimpulan bahwa Tingkat bunga memang berpengaruh Secara signifikan terhadap mercato forex. Tingkat bunga dapat menjadi patokan untuk mengetahui mata uang mana yang kuat terhadap di Più. Salah satu saat di mana perubahan Tingkat bunga sangat mempengaruhi kekuatan mata uang, meskipun relatif jarang terjadi, Adalah Saat terjadinya intervensi pemerintah melalu Banca sentral di mercato forex. Atau, setidaknya Saat-Saat keluarnya kebijakan-kebijakan Negara yang bersangkutan yang berpengaruh terhadap Tingkat bunga mata uang negara tersebut. Jadi, sebagai commerciante yang Baik, Kita memang sebaiknya tetap memperhatikan Informasi Seputar Tingkat bunga dari mata uang yang kita tradingkan. Itulah mengapa saya menyarankan anda untuk menjadi Selalu intelligente amp informato traderCHRISTIN PUTRI ELSA ROTUA 0931150020 A. PENDAHULUANLATAR BELAKANG Lingkungan Ekonomi macro merupakan Lingkungan yang mempengaruhi Operasi Perusahaan sehari 8208 hari. Kemampuan investitore Dalam memahami dan meramalkan kondisi Ekonomi macro di masa Datang akan sangat berguna Dalam pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Karena di prezzo Saham di Bursa pasar modale Tidak selamanya tetap, Ada kalanya meningkat dan Bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di pasar modale, terjadinya fluktuasi di prezzo Saham tersebut menjadikan borsa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investitore). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan di prezzo Saham Bisa terjadi Karena Faktor fondamentale, psikologis, maupun eksternal. Untuk itu, seorang investitore Harus mempertimbangkan beberapa Indikator Ekonomi macro Yang Bisa membantu Dalam investitore membuat investasinya keputusan. Indikator Ekonomi macro Yang seringkali dihubungkan dengan pasar modale Adalah fluktuasi Tingkat bunga, inflasi, Kurs rupia, dan lainnya. Secara teori, Tingkat bunga dan di prezzo Saham memiliki hubungan Yang negativo (bertolak belakang). Tingkat bunga yang terlalu Tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (valore attuale) aliran kas Perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada Tidak akan menarik Lagi. Tingkat bunga yang Tinggi Juga akan meningkatkan biaya modale yang akan ditanggung Perusahaan dan juga akan menyebabkan tornare yang diisyaratkan investitore dari Suatu investasi akan meningkat. Demikian pula halnya dengan inflasi, Tingkat inflasi Yang Tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi Ekonomi Yang Terlalu Panas (surriscaldato). Artinya, kondisi Ekonomi mengalami permintaan atas Produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga di prezzo 8208 di prezzo cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu Tinggi Juga akan menyebabkan penurunan Daya Beli uang (potere di acquisto del denaro). Disamping itu, inflasi Yang Tinggi Juga Bisa mengurangi Tingkat pendapatan riil yang diperoleh investitore Dari investasinya. Kurs merupakan variabel macro Ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas di prezzo Saham. Depresiasi mata uang Domestik akan meningkatkan del volume ekspor. Bila permintaan pasar cukup internasional elastis hal ini akan flusso di cassa meningkatkan Perusahaan Domestik, Yang kemudian meningkatkan di prezzo Saham, Yang tercermin pada IHSG. Sebaliknya, Jika emiten membeli Produk Dalam Negeri, dan memiliki Hutang Dalam bentuk dollaro maka di prezzo sahamnya Turun akan. Depresiasi Kurs Akan menaikkan di prezzo Saham yang tercermin pada IHSG Dalam perekonomian yang mengalami inflasi. B. PERUMUSAN MASALAH 183 Apakah variabel Tingkat Suku bunga, inflasi dan Nilai kurs mata uang mempengaruhi investasi Dalam Suatu Negara 8220Indonesia8221 Investasi diartikan sebagai Penanaman uang di Suatu Perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi Adalah membeli Suatu Aset yang diharapkan di masa Datang dapat dijual kembali dengan nilai yang Lebih Tinggi. Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi Dalam perekonomian Indonesia. - Pengaruh Nilai Tukar Secara teoritis dampak perubahan Tingkat nilai Tukar dengan investasi bersifat incertezza (Tidak Pasti). Pengaruh Tingkat Kurs yang berubah pada investasi dapat berpengaruh pada Dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran Domestik. Dalam jangka Pendek, penurunan Tingkat Nilai Tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi Domestik atau yang dikenal spesa dengan effetto di riduzione. Karena penurunan Tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil Aset Masyarakat yang disebabkan kenaikan Tingkat di prezzo-di prezzo Secara Umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan Domestik Masyarakat. Gejala diatas pada Tingkat Perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran atau alokasi modale pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh Aspek pengalihan pengeluaran (commutazione spesa) Akan perubahan Tingkat kurs pada investasi relatif Tidak menentu. Penurunan Nilai Tukar mata uang Domestik Akan menaikkan Produk-Produk impor yang diukur dengan mata uang Domestik dan dengan demikian akan meningkatkan di prezzo barang-barang Yang diperdagangkan barang-barang ekspor (beni scambiati) relatif terhadap barang-barang yang Tidak diperdagangkan (beni non scambiati) . sehingga didapatkan kenyataan nilai Tukar mata uang Domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. - Pengaruh Tingkat Suku Bunga bunga Tingkat mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modale atau Bahan Baku produksi memerlukan modale (ingresso) rimasto untuk menghasilkan uscita Barang finale. - Pengaruh Tingkat Inflasi Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada Tingkat investasi hal ini disebabkan Karena Tingkat inflasi yang Tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan Dalam jangka panjang inflasi yang Tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modale Serta menimbulkan distrosi Informasi tentang di prezzo-di prezzo relatif. Disamping ITU menurut Greene dan Pillanueva (1991), Tingkat inflasi Yang Tinggi Sering dinyatakan sebagai Ukuran ketidakstabilan roda Ekonomi macro dan Suatu ketidakmampuan pemerintah Dalam mengendalikan kebijakan Ekonomi macro. Di Indonesia kenaikan Tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan Tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, Dalam upayanya menurunkan Tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah Sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (Tigh politica di denaro). Dengan demikian Tingkat inflasi Domestik Juga berpengaruh pada investasi Secara Tidak langsung melalui pengaruhnya pada Tingkat bunga Domestik. Seperti dilakukan banyak Negara di Dunia, pemerintah mengundang guna investitori berpartisipasi menanamkan modalnya di Sektor-Sektor Infrastruktur, seperti jalan tol, Sumber energi Listrik, aria Sumber Daya, Pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan Dalam mata uang rupia atau mata uang Asing. Melihat perkembangan macro-Ekonomi Saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan Tingkat bunga. Pembangunan Kembali Infrastruktur tampaknya menjadi Satu alternatif pilihan yang dapat diambil Oleh pemerintah Dalam Rangka menanggulangi Krisis. Pembangunan Infrastruktur Akan menyerap banyak Tenaga Kerja yang akan selanjutnya berpengaruh pada meningkatnya gairah Ekonomi Masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi Yang dicapai Oleh Dunia Usaha akan makin besar dan investasi yang didapat Semakin meningkat. Apa Saja Faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan Ekonomi ialah sebagai berikut. BarangModal Agar Ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modale Harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan Ekonomi Baru dimungkinkan jika investasi neto Lebih nol Dari Besar. Sebab Jika sama dengan Nol, perekonomian Hanya dapat berproduksi pada Tingkat sebelumnya. TenagaKerja Sampai Saat ini, khususnya di Negara Sedang berkembang, Tenaga Kerja Masih merupakan Faktor produksi yang Sangat dominan. Penambahan Tenaga Kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan uscita. Namun, jumlah Kerja Kerja yang dapat dilibatkan Dalam prose produksi akan Semakin sedikit jika teknologi yang digunakan Semakin Tinggi. Teknologi Penggunaan Teknologi yang Semakin memacu Tinggi sangat pertumbuhan Ekonomi, Jika Hanya dlihat dari peningkatan uscita. Melalui penggunaan Teknologi yang guna tepat, manusia dapat memanfaatkan Secara ottimale potensi yang ada Dalam diri dan lingkungannya. Uang Dalam perekonomian moderno. uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang Bagi perekonomian ibarat Darah Dalam Tubuh manusia Makin banyak uang yang digunakan Dalam prose produksi, uscita besar makin yang Lebih besar Jika penggunaannya efisien. Manajemen Manajemen Adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian, terutama Bagi perekonomian yang sangat moderno mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang Jauh Lebih berguna dibanding barang modale yang Banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi Tinggi. Suatu perekonomian yang Tidak terlalu mengandalkan Teknologi Tinggi, Namun dengan manajemen yang Baik, mampu mempertahankan Tingkat pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi. Kewirausahawan (Imprenditorialità) Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa ingresso yang akan dikombinasikannya menghasilkan barang dan Jasa yang dibutuhkan Masyarakat atau menjadi barang dan Jasa yang akan dibutuhkan Masyarakat. Kemampuan ingresso mengombinasikan dapat disebut sebagai k. emampuan Inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan Inovasi Tidak Selalu dikaitkan dengan Teknologi Tinggi. Contohnya, Produk Coca Cola, salah Satu Minuman Ringan terlaris di Dunia, dihasilkan Oleh wirausaha Amerika Serikat. Informasi condizioni Costi agar pasar borsa efek dapat Lebih mengetahui keadaan Adalah dari Arus infomasi. Dengan Informasi yang Sempurna dan seimbang akan membuat para pelaku Ekonomi dapat mengambil keputusan dengan Lebih Cepat dan Lebih Baik. Suku bunga nominale di Amerika Serikat (AS) Adalah 8. Para investitore di AS memperkirakan Tingkat inflasi sebesar 6, Yang berarti mereka mengharapakan pengembalian riil sebesar 2 Selama 1 tahun. Suku bunga nominale di Kanada Adalah 13. Dengan mengasumsikan bahwa investitore Canada Juga menginginkan pengembalian riil sebesar 2, taksiran inflasi di Kanada haruslah sebesar 11. Berdasarkan teori paritas Daya Beli (PPP), dollaro Canada diperkirakan akan terdepresiasi sekitar 5 terhadap dollaro AS (inflasi Karena di Kanada Lebih Tinggi 5). Maka, investitore AS Tidak akan memperoleh keuntungan dari investasi di Kanada Karena perbedaan suku bunga sebesar 5 akan terkompensasi Oleh investasi pada mata uang yang diperkirakan nilainya Turun 5 pada Akhir periode investasi. Investor AS Akan mendapatkan 8 dari investasi di Kanada, sama dengan Hasil yang merekaperoleh dari investasi di AS. Sama seperti contoh Kasus di ATAS, apabila pada tahun 1963 inflasi di Indonesia Lebih Tinggi dibanding inflasi di Amerika maka rupiah akan terdepresiasi. Investor8211investor Tidak memperoleh keuntungan dari investasinya di Indonesia Karena perbedaan suku bunga tersebut. Implikasi dampak pescatore internasional (IFE) Asing bagi investitore yang berupaya memanfaatkan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang relatif Tinggi akan sama. Investor Asing Akan terkena dampak negatif dari Tingkat inflasi AS yang relatif Lebih Tinggi jika mereka berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang Lebih Tinggi. Tingkat Suku bunga di nominale Adalah 8 dan di Jepang Adalah 5. Taksiran Tingkat pengembalian riil dikedua Negara tersebut Adalah 2. Tingkat inflasi AS diperkirakan 6, sementara Tingkat inflasi di Jepang diperkirakan 3. Berdasarkan teori paritas Daya Beli (PPP), Yen Jepang diperkirakan Akan terapresiasi sebesar 3 Karena perbedaan Tingkat inflasi. Jika terjadi perubahan kurs seperti yang Telah diperkirakan, investitore Jepang Yang berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang Lebih Tinggi akan memperoleh Hasil yang sama dengan Hasil investasi pada negara mereka sendiri. Meskipun Suku bunga AS 3 Lebih Tinggi, investitore Jepang akan membeli kembali Yen pada Akhir periode investasi dengan di prezzo yang Lebih Tinggi 3 dibandingkan di prezzo penjualan Yen mereka dahulu. Karenanya, pengembalian dari investasi di AS Tidak Lebih Tinggi dibanding dengan yang mereka peroleh jika melakukan investasi di Jepang. Inflasi terjadi ketika jumlah offerta di moneta di Masyarakat terlalu Tinggi. Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang Asing akan Semakin menguat. Ketika mata uang Asing ITU menguat, di prezzo di importazione Akan Naik Semakin sedangkan di prezzo ekspor akan Semakin Turun. Hal ini menyebabkan Perusahaan di Indonesia yang banyak mengimpor dari luar Harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan Pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal ini Juga berdampak pada investitore yang MERASA Rugi untuk menanamkan modalnya, sehingga Nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi Hal ITU, pemerintah mengambil Jalan dengan Teori dampak Fisher internasional (International Fisher Effect8211IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik kembali para nasabahnya untuk dapat mengurangi offerta di moneta.
Comments
Post a Comment